Jumat, 05 November 2010

Berteriaklah.... Maka Engkau Membunuh Jiwaku


 Saya ingin mengutip cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa ? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu.  Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga akan mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ?
”Ayo cepat!”
”Dasar lelet!”
”Bego banget sih!”
”Begitu aja nggak bisa dikerjakan?”
”Jangan main-main disini!”
”Berisik !”


Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?
”Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!”
”Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa !”
”Aduuuuh, perempuan kampungan banget sih !?”


Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya?
”Stupid, soal mudah begitu aja nggak bisa!. Kapan kamu mulai akan jadi pinter?”


Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal, ?
”Eh tahu ngak ? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel!”
”Ada banyak yang bisa gantiin kamu!”
"Sial! Kerja gini nggak becus?
Ngapain gue gaji elu?"

Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ? 

Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak ereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak !

Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam,benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda, selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan  mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

Learning From Nature - Bee



 Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl, 16:68-69)

Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-sifat luar biasa dari sang penghasilnya, yaitu lebah madu.

Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah sari madu bunga (nektar), yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka.
Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru -yaitu madu- dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.

Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata "wahyu [ilham]" yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.

Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang menghasilkan susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.

Pengaturan Yang Luar Biasa Dalam Sarang Lebah

Kehidupan lebah di sarang dan pembuatan madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama "kehidupan masyarakat" lebah. Lebah harus melaksanakan banyak "tugas" dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa.


Rancangan segienam dari petak-petak sarang lebah memungkinkan penyimpanan madu dalam jumlah terbanyak dengan bahan baku pembuatan sarang, yakni lilin, dalam jumlah paling sedikit. Lebah hanyalah serangga berukuran 1-2 cm dan ia melakukan perhitungan itu dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.
Pengaturan kelembapan dan pertukaran udara: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara.

Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.

Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.

Penataan kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang.

 Kehidupan lebah di dalam sarang serta pembuatan madu oleh mereka sangatlah menakjubkan. Lebah melakukan banyak "pekerjaan" dan mereka berhasil melakukannya dengan baik melalui pengaturan (pengorganisasian) yang luar biasa.

Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut "propolis" (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia.
Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.

Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini menjadikan propolis sebagai zat terbaik untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebutlah yang terbaik? Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini?

Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cmol dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya. (copyright HY)

Rabu, 03 November 2010

Apa Yang Kita Sombongkan ?


 
Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, ”Apa yang sedang Anda lakukan?”. Sang Guru menjawab, ”Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.”

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.

Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.
Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya.Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.
Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala ”tampak luar” lainnya. Yang kini kita lihat adalah ”tampak dalam”. Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.
Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?

 
“Apabila kesombongan sudah menyelimuti hati kita, pandangan kita terhadap orang lain akan cenderung menghinakan dan merendahkan”

Dan ketika kita merasa diri kita lebih tinggi derajatnya secara materi, kedudukan, tingkat sosial, pendidikan dan sebagainya maka saat itulah kita memiliki kesombongan dan ketika kesombongan telah menjadi pakaian kita maka bersiap siaplah akan teguran ALLAH yang maha dahsyat..

Senin, 01 November 2010

The Secret - Rhonda Byrne




Saya mau berbagi cerita setelah membaca buku The Secret (terbit tahun 2006) karangan rhonda Byrne. Buku ini mengenai self-motivation berdasarkan proyek yang dilakukan oleh William Walker Atkinson. Isi buku ini sesuai dengan video dokumenter dengan judul dan pengarang yang sama. Inti dari buku tersebut adalah seorang individu yang fokus pada pikiran akan sesuatu hal, maka suatu saat pikiran tersebut akan menjadi kenyataan yang dapat mengubah kesejahteraan, kesehatan, kebahagiaan, dan lain sebagainya.

Buku ini mengungkap rahasia orang-orang sukses di masa lalu & sekarang melalui pikiran yang menjadi realita melalui hukum tarik-menarik (Law of Attraction). Menurut Rhonda, "Segala sesuatu yang datang ke dalam hidup Anda ditarik oleh Anda sendiri ke dalam hidup Anda. Dan segala sesuatu itu tertarik ke Anda oleh citra-citra yang Anda pelihara dalam benak. Oleh apa yang Anda pikirkan”. Akhirnya, citra-citra tersebut yang akan menjadi kenyataan dalam hidup. Artinya jika yang dipikirkan adalah citra negative di otak (sengaja/tidak sengaja) maka yang akan terjadi adalah kehidupan yg negative. Begitu juga sebaliknya (dan inilah rahasia orang sukses yg memasukkan sebanyak-banyaknya citra positif dlm dirinya) sehingga kehidupannya menjadi positif pula. Misalnya: Seseorang yang sedang sakit dan meminum obat pemberian dokter sehingga menjadi sembuh, dimana sebenarnya “obat” yang dia minum hanyalah berisi gula. Mungkin orang awam menyebut hal ini sebagai sugesti.

Dalam buku ini tidak ditemukannya campur tangan Tuhan. ‘Seolah-olah’ Rhonda ingin mengesampingkan-Nya serta merubahnya menjadi sesuatu yang disebut ‘Alam Semesta’. Hal tersebut bisa dimaklumi karena bagaimanapun sebuah karya tidak luput dari latar belakang pengarangnya. Jika pernah membaca buku-buku John C. Maxwell, Peter F Drucker, dll maka agan akan temuin banyak isi Kitab Nasrani. Buku-buku Mario Teguh walau tidak explisit mencantumkan ayat-ayat Quran tapi kental nuansanya. Begitu juga dengan pengarang yang berlatar belakang atheis seperti Rhonda. Pendapat pribadi, jika setelah agan membaca buku ini, khususnya bagi yang merasa "agama-nya kuat" apakah lebih menjadikan agan dekat dengan Tuhan? ataukah sebaliknya? Jika sebaliknya segera tinggalkan buku ini!

Ada tiga hal penting dalam buku tersebut agar kehidupan menjadi lebih baik:
  1. Niatin dengan sungguh-sungguh suatu hal yang positif. Dan fokus (bila perlu visualisasikan/bayangkan) terhadap apa yang kita impikan di masa depan kita. Termasuk di dalamnya berdoa dan berusaha.
  2. Serahkan pada ‘Alam Semesta’, dalam hal ini Tuhan apabila kita beragama dengan terus positive thinking.
  3. Terimalah hasilnya!

Buku ini bagus bagi pengembangan diri agar kita senantiasa bisa berhenti meratapi diri & menjadi optimis menatap masa depan. Semua hanya karena ALLAH SWT yang MAHA MEWUJUDKAN.

Sumber: kaskuser

Minggu, 31 Oktober 2010

S T R E S S . . . Definisi, Gejala, dan Mengatasinya


Stress didefinisikan sebagai rasa takut dan cemas yang berlebihan dari perasaan dan  tubuh kita terhadap perubahan di lingkungan. Secara fisiologis, bila ada sesuatu yang mengancam perasaan kita, maka kelenjar pituitary otak mengirimkan "'alarm" dan hormon ke kelenjar endokrin, kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah. Hasilnya, tubuh menjadi siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang muncul. Secara fisik yang kita rasakan adalah detak jantung yang berpacu lebih cepat, dan keringat dingin yang biasanya mengalir di tengkuk.
Memang, dalam kondisi stress tubuh langsung menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang. Inilah sebabnya banyak dikatakan bahwa stress yang melebihi daya tahan atau kemampuan tubuh biasanya. Akan tetapi, penyesuaian tubuh ini dapat menyebabkan gangguan baik fisik maupun psikis.
Adanya hormon adrenalin dan hidrokortison yang dihasilkan sebagai reaksi tubuh terhadap stress bila berlebihan dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan rangkaian reaksi dari organ tubuh yang lain. Hal ini didasarkan apabila seseorang mengalami stress, maka otak sebagai pemegang peran penting dalam pengendali organ-organ tubuh akan terfokus terhadap sumber stress sehingga otak tidak bekerja optimal terhadap organ tubuh yang lain. Penelitian di AS menemukan, enam penyebab utama kematian yang erat hubungannya dengan stress adalah penyakit jantung koroner, kanker, paru-paru, kecelakaan, pengerasan hati dan bunuh diri. Dan juga masih banyak kematian yang berupa bunuh diri dan kecelakaan akibat keadaan stress ini.
Penyebab dari stress (stressor) dapat berupa stressor fisik (kuman penyakit, kecelakaan, dan kurang gizi), stressor kejiwaan (frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis), dan ada pula stressor lingkungan/sosiobudaya (kemiskinan, pengangguran/PHK, pernikahan, diskriminasi rasial, konflik agama).
Ciri Stress Yang Sering Tidak Kita Sadari antara lain :
  1. Sakit kepala. Sakit kepala yang dialami secara tiba-tiba bisa memicu migrain yang terkait dengan stres.
  2. Siklus bulanan yang menyakitkan. Ketergantungan pada obat-obatan penghilang rasa sakit saat menstruasi setiap bulan untuk menanggulangi kram sering diakibatkan stres. Ketidakseimbangan hormon merupakan penyebab stres akibat menurunnya aktivitas sistem saraf simpatik.
  3. Bagian mulut pegal. Rasa sakit di rahang dan gigi yang bergemerutuk yang biasanya terjadi selama tidur bisa diperparah oleh stres.
  4. Mimpi aneh. Mimpi yang dialami setiap malam biasanya bersifat positif sehingga membuat Anda merasa segar pagi harinya. Rosalind Cartwright, PhD, profesor psikologi di Rush University Medical Center mengungkap saat stres, kita akan lebih sering terbangun dan mengalami mimpi aneh.
  5. Pendarahan gusi. Menurut analisis ilmuwan Brasil, orang yang mengalami stres berisiko memiliki penyakit periodontal. Peningkatan hormon stres kortisol mengganggu kekebalan tubuh dan memungkinkan bakteri untuk menyerang gusi. Jika bekerja selama berjam-jam, sikatlah gigi lebih sering.
  6. Jerawat. Stress meningkatkan peradangan yang menimbulkan jerawat, ungkap Gil Yosipovitch, MD, profesor dermatologi klinis di Universitas Wake Forest.
  7. Ngemil kudapan manis. Hormon stres memicu wanita mengonsumsi makanan manis seperti cokelat. Akibatnya, mulut terasa lebih manis.
  8. Gatal-gatal kulit dan alergi. Sebuah studi baru-baru ini Jepang terhadap 2.000 orang menemukan bahwa mereka yang gatal-gatal kronis dua kali lipat mungkin terkena stres daripada mereka yang tidak. Menurut ahli, perasaan cemas atau tegang memperburuk kondisi kulit seperti dermatitis, eksim, dan psoriasis. “Respon stres mengaktifkan serabut saraf dan menyebabkan sensasi gatal,” kata Yosipovitch menjelaskan. Orang stres juga rentan mengalami reaksi alergi yang lebih parah dibandingkan orang normal.
  9. Sakit perut. Stres bisa juga menyebabkan sakit perut, sakit punggung dan insomnia. Studi terhadap 1.653 orang menemukan orang dengan sedang stres memililki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami sakit perut dibandingkan orang yang relaks.

Oleh sebab itu penting untuk dilakukan segala cara untuk meredam stress agar dapat hidup lebih bahagia dan sehat.

Tips-tips yang dapat dilakukan sebagai langkah awal diantaranya:
  1. Beadaptasi dengan sesuatu penyebab stress yang tidak dapat diubah. – Sayangnya, kita tidak dapat menghindari stress. Namun, kita dapat mencoba untuk beradaptasi dengan sumber stress yang terjadi dalam kehidupan kita. Contohnya : untuk menghindari kemacetan di jalan, kita dapat bangun dan berangkat lebih pagi atau menggunakan transportasi lainnya yang dapat terhindar dari kemacetan.
  2. Beristirahatlah sejenak dari masalah. Lakukan wisata bersama keluarga, outing bersama teman-teman kantor, membaca buku, mandi relaksasi, atau segala hal menyenangkan lainnya yang mampu membuat kita melupakan sejenak masalah yang kita hadapi.
  3. Tidur yang lelap dengan waktu tidur yang cukup (sekitar 8 jam). Lamanya waktu tidur bukan merupakan ukuran lelapnya tidur kita, namun perasaan kita sewaktu bangun tidurlah merupakan ukuran baik tidaknya kita tidur tersebut. Luangkan waktu selama 15-30 menit untuk melakukan prosesi tidur siang seperti yang dilakukan oleh seorang mantan PM Malaysia.
  4. Jangan didiamkan di dalam hati. Satu kesalahan besar yang kita perbuat adalah mendiamkan stress di dalam hati. Mendiamkan stress akan membuat masalah yang lebih besar di kemudian hari yang tidak baik bagi keadaan fisik dan emosi. Sebaiknya, bicarakanlah masalah anda hadapi kepada teman anda, atau bahkan kepada lawan anda.
  5. Hindari situasi yang dapat menyebabkan stress. Contohnya : Hindari jalan dimana terdapat sekolah yang sering terjadi tawuran.
  6. Berolahraga secara teratur. Olahraga secara teratur tidak hanya membuat badan menjadi sehat, namun juga merupakan cara efektif untuk melepaskan energi negatif dan kelebihan hormon adrenalin dan hidrokortison. Studi menunjukkan kalau olahraga dapat mengurangi depresi dan gejala-gejala yang sejenis.
  7. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri. Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
  8. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele. Cobalah untuk memprioritaskan beberapa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti.
  9. Lakukan hobi anda, seperti memancing, mendaki gunung atau apapun yang anda senangi.

Apa yang biasa anda lakukan untuk me-manage stress? Bagikan pengalaman anda di kolom replies.