Minggu, 31 Oktober 2010

S T R E S S . . . Definisi, Gejala, dan Mengatasinya


Stress didefinisikan sebagai rasa takut dan cemas yang berlebihan dari perasaan dan  tubuh kita terhadap perubahan di lingkungan. Secara fisiologis, bila ada sesuatu yang mengancam perasaan kita, maka kelenjar pituitary otak mengirimkan "'alarm" dan hormon ke kelenjar endokrin, kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah. Hasilnya, tubuh menjadi siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang muncul. Secara fisik yang kita rasakan adalah detak jantung yang berpacu lebih cepat, dan keringat dingin yang biasanya mengalir di tengkuk.
Memang, dalam kondisi stress tubuh langsung menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang. Inilah sebabnya banyak dikatakan bahwa stress yang melebihi daya tahan atau kemampuan tubuh biasanya. Akan tetapi, penyesuaian tubuh ini dapat menyebabkan gangguan baik fisik maupun psikis.
Adanya hormon adrenalin dan hidrokortison yang dihasilkan sebagai reaksi tubuh terhadap stress bila berlebihan dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan rangkaian reaksi dari organ tubuh yang lain. Hal ini didasarkan apabila seseorang mengalami stress, maka otak sebagai pemegang peran penting dalam pengendali organ-organ tubuh akan terfokus terhadap sumber stress sehingga otak tidak bekerja optimal terhadap organ tubuh yang lain. Penelitian di AS menemukan, enam penyebab utama kematian yang erat hubungannya dengan stress adalah penyakit jantung koroner, kanker, paru-paru, kecelakaan, pengerasan hati dan bunuh diri. Dan juga masih banyak kematian yang berupa bunuh diri dan kecelakaan akibat keadaan stress ini.
Penyebab dari stress (stressor) dapat berupa stressor fisik (kuman penyakit, kecelakaan, dan kurang gizi), stressor kejiwaan (frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis), dan ada pula stressor lingkungan/sosiobudaya (kemiskinan, pengangguran/PHK, pernikahan, diskriminasi rasial, konflik agama).
Ciri Stress Yang Sering Tidak Kita Sadari antara lain :
  1. Sakit kepala. Sakit kepala yang dialami secara tiba-tiba bisa memicu migrain yang terkait dengan stres.
  2. Siklus bulanan yang menyakitkan. Ketergantungan pada obat-obatan penghilang rasa sakit saat menstruasi setiap bulan untuk menanggulangi kram sering diakibatkan stres. Ketidakseimbangan hormon merupakan penyebab stres akibat menurunnya aktivitas sistem saraf simpatik.
  3. Bagian mulut pegal. Rasa sakit di rahang dan gigi yang bergemerutuk yang biasanya terjadi selama tidur bisa diperparah oleh stres.
  4. Mimpi aneh. Mimpi yang dialami setiap malam biasanya bersifat positif sehingga membuat Anda merasa segar pagi harinya. Rosalind Cartwright, PhD, profesor psikologi di Rush University Medical Center mengungkap saat stres, kita akan lebih sering terbangun dan mengalami mimpi aneh.
  5. Pendarahan gusi. Menurut analisis ilmuwan Brasil, orang yang mengalami stres berisiko memiliki penyakit periodontal. Peningkatan hormon stres kortisol mengganggu kekebalan tubuh dan memungkinkan bakteri untuk menyerang gusi. Jika bekerja selama berjam-jam, sikatlah gigi lebih sering.
  6. Jerawat. Stress meningkatkan peradangan yang menimbulkan jerawat, ungkap Gil Yosipovitch, MD, profesor dermatologi klinis di Universitas Wake Forest.
  7. Ngemil kudapan manis. Hormon stres memicu wanita mengonsumsi makanan manis seperti cokelat. Akibatnya, mulut terasa lebih manis.
  8. Gatal-gatal kulit dan alergi. Sebuah studi baru-baru ini Jepang terhadap 2.000 orang menemukan bahwa mereka yang gatal-gatal kronis dua kali lipat mungkin terkena stres daripada mereka yang tidak. Menurut ahli, perasaan cemas atau tegang memperburuk kondisi kulit seperti dermatitis, eksim, dan psoriasis. “Respon stres mengaktifkan serabut saraf dan menyebabkan sensasi gatal,” kata Yosipovitch menjelaskan. Orang stres juga rentan mengalami reaksi alergi yang lebih parah dibandingkan orang normal.
  9. Sakit perut. Stres bisa juga menyebabkan sakit perut, sakit punggung dan insomnia. Studi terhadap 1.653 orang menemukan orang dengan sedang stres memililki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami sakit perut dibandingkan orang yang relaks.

Oleh sebab itu penting untuk dilakukan segala cara untuk meredam stress agar dapat hidup lebih bahagia dan sehat.

Tips-tips yang dapat dilakukan sebagai langkah awal diantaranya:
  1. Beadaptasi dengan sesuatu penyebab stress yang tidak dapat diubah. – Sayangnya, kita tidak dapat menghindari stress. Namun, kita dapat mencoba untuk beradaptasi dengan sumber stress yang terjadi dalam kehidupan kita. Contohnya : untuk menghindari kemacetan di jalan, kita dapat bangun dan berangkat lebih pagi atau menggunakan transportasi lainnya yang dapat terhindar dari kemacetan.
  2. Beristirahatlah sejenak dari masalah. Lakukan wisata bersama keluarga, outing bersama teman-teman kantor, membaca buku, mandi relaksasi, atau segala hal menyenangkan lainnya yang mampu membuat kita melupakan sejenak masalah yang kita hadapi.
  3. Tidur yang lelap dengan waktu tidur yang cukup (sekitar 8 jam). Lamanya waktu tidur bukan merupakan ukuran lelapnya tidur kita, namun perasaan kita sewaktu bangun tidurlah merupakan ukuran baik tidaknya kita tidur tersebut. Luangkan waktu selama 15-30 menit untuk melakukan prosesi tidur siang seperti yang dilakukan oleh seorang mantan PM Malaysia.
  4. Jangan didiamkan di dalam hati. Satu kesalahan besar yang kita perbuat adalah mendiamkan stress di dalam hati. Mendiamkan stress akan membuat masalah yang lebih besar di kemudian hari yang tidak baik bagi keadaan fisik dan emosi. Sebaiknya, bicarakanlah masalah anda hadapi kepada teman anda, atau bahkan kepada lawan anda.
  5. Hindari situasi yang dapat menyebabkan stress. Contohnya : Hindari jalan dimana terdapat sekolah yang sering terjadi tawuran.
  6. Berolahraga secara teratur. Olahraga secara teratur tidak hanya membuat badan menjadi sehat, namun juga merupakan cara efektif untuk melepaskan energi negatif dan kelebihan hormon adrenalin dan hidrokortison. Studi menunjukkan kalau olahraga dapat mengurangi depresi dan gejala-gejala yang sejenis.
  7. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri. Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
  8. Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele. Cobalah untuk memprioritaskan beberapa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti.
  9. Lakukan hobi anda, seperti memancing, mendaki gunung atau apapun yang anda senangi.

Apa yang biasa anda lakukan untuk me-manage stress? Bagikan pengalaman anda di kolom replies.